phaus.org – Asal Usul Danau Singkarak Kisah2 Legendaris yang Menarik Sumatera Barat tak hanya terkenal karena rendangnya. Ada satu permata alam yang bikin penasaran banyak orang Asal Usul Danau Singkarak. Tapi, keindahan danau ini bukan satu-satunya yang menarik. Di balik permukaannya yang tenang, ternyata tersimpan kisah lama yang melegenda dan tak pernah basi di bahas dari generasi ke generasi.

Cerita tentang Danau Singkarak bukan sekadar dongeng pengantar tidur. Banyak yang percaya kisahnya punya hubungan kuat dengan sejarah masyarakat Minangkabau. Maka, mari kita gali kisahnya, bukan dengan tatapan ilmiah semata, tapi lewat jalur cerita rakyat yang di wariskan dari mulut ke mulut.

Awal mula Danau Singkarak sebelum danau terbentuk

Semuanya bermula di sebuah kampung yang subur di kaki bukit. Asal Usul Danau Singkarak Orang-orang hidup damai, ladang mereka subur, dan sungai kecil cukup menghidupi kebutuhan sehari-hari. Tapi, seperti banyak cerita rakyat lainnya, kedamaian itu nggak bertahan lama.

Konon, di desa itu tinggal sepasang suami istri bersama anak laki-lakinya. Anak itu di kenal karena kebandelannya yang luar biasa. Warga udah sering menegur, tapi anak itu tetap saja berulah. Ibunya pun tak jarang di buat geleng kepala oleh kelakuannya.

Suatu hari, si anak pergi merantau. Asal Usul Danau Singkarak Lama sekali ia tak kembali. Ibunya makin tua, dan kondisi ekonomi pun memburuk. Hingga suatu ketika, muncullah seorang pemuda dengan pakaian bagus dan senyum manis. Tanpa di sangka, itu adalah anaknya yang dulu.

Kisah ibu yang di abaikan

Asal Usul Danau Singkarak Kisah2 Legendaris yang Menarik

Sayangnya, saat sang ibu menyambut dengan penuh haru, si anak malah berpura-pura tak mengenalnya. Ia malu mengakui ibunya di depan para pengikutnya. Hati sang ibu pun remuk, namun ia tak melaknat dengan kata-kata. Ia hanya menangis di am-di am di bawah pohon beringin tua di tepi desa.

Lihat Juga :  Gunung Kelud Bukan Sekadar Gunung Ini Cerita Aslinya!

Namun, alam ternyata mendengar. Tak lama kemudian, langit gelap tiba-tiba. Hujan deras turun tanpa henti. Air sungai kecil meluap. Dari celah tanah, muncul semburan air besar yang makin lama makin tinggi. Dalam waktu singkat, seluruh kampung itu terendam dan hilang di telan air. Maka terbentuklah Danau Singkarak.

Sebagian orang meyakini bahwa air mata si ibu lah yang memicu murka alam. Ada pula yang bilang, danau ini jadi simbol pengingat agar manusia tidak durhaka pada orang tua.

Nama Danau Singkarak yang tak di pilih sembarangan

Kata “Singkarak” sendiri bukan nama acak. Beberapa orang tua dulu mengatakan, nama ini berasal dari dua suku kata: “Singka” yang berarti menyesal, dan “Rak” yang mengarah pada luapan. Jika di gabung, maknanya kira-kira seperti “luapan penyesalan”.

Meskipun ada versi lain, penamaan ini tetap lekat dengan kisah kesedihan yang menyelimuti danau tersebut. Sampai sekarang pun, setiap kali air danau naik melebihi batas, warga sekitar selalu teringat pada cerita anak durhaka itu.

Danau dengan dua arah aliran

Ada satu hal unik dari Asal Usul Danau Singkarak yang sering di kaitkan dengan sisi magisnya. Asal Usul Danau Singkarak ini mengalir ke dua arah berbeda: sebagian airnya ke Sungai Ombilin dan sebagian lagi ke Sungai Anai. Ini bukan hal biasa, dan tak banyak danau di dunia yang begitu.

Beberapa tetua kampung bilang, aliran ganda ini adalah simbol bahwa segala keputusan hidup akan selalu punya dua arah. Entah itu menuju kebaikan atau malah sebaliknya. Dan Danau Singkarak ada di tengah-tengahnya, menjadi saksi bisu atas pilihan yang pernah di buat manusia.

Kesimpulan

Asal Usul Danau Singkarak bukan cuma tempat untuk lihat pemandangan cantik atau mancing ikan bilih. Ia adalah danau dengan muatan emosional, cerita rakyat yang masih hangat, dan pesan moral yang nyantol di kepala siapa saja yang dengar.

Lihat Juga :  Asal Usul Zombie: Dari Mitos hingga Populer di Budaya Modern

Cerita tentang anak durhaka, air mata ibu, dan murka alam semua melekat jadi satu dalam legenda yang tak pernah padam. Sampai kini, setiap kali permukaan air danau itu memantulkan langit, seolah ia masih menyimpan sisa-sisa perasaan dari masa lalu yang tak selesai di bicarakan. Kalau suatu hari kamu berdiri di tepi Danau Singkarak dan merasakan angin di ngin yang datang tiba-tiba, mungkin itu bukan cuma angin. Bisa jadi, itu bisikan cerita lama yang masih belum selesai di ceritakan.